UIN Salatiga Siap Tingkatkan Akses Pendidikan Berkualitas, Buka Empat Prodi Umum Baru 2026

BANDUNGAN-Universitas Islam Negeri Salatiga siap meningkatkan akses pendidikan berkualitas sesuai dengan Sustainable Development Goal (SDG) poin keempat. Hal tersebut disampaikan oleh Rektor UIN Salatiga, Prof. Zakiyuddin Baidhawy pada Workshop Penyusunan Rencana Strategis (Renstra) UIN Salatiga Tahun 2025–2029, Senin–Rabu (1–3/12).

“Keterlibatan UIN Salatiga pada SDGs perlu ditingkatkan. Kita harus pastikan pendidikan berkualitas semakin mudah diakses. Sediakan lebih banyak beasiswa, kalau perlu jalin lebih banyak kerja sama dengan lembaga yang menyediakannya. Pendidikan berkualitas yang mudah diakses adalah awal dari upaya mengurangi kemiskinan di negeri ini,” jelasnya.

Lebih lanjut, Prof. Zakiyuddin menekankan pentingnya internasionalisasi lembaga, “Target selanjutnya adalah bagaimana kampus kita mendapatkan rekognisi global. Setelah mendapatkan rekognisi ISO, kita juga perlu mengikuti perankingan di World University Ranking (WUR) dan Times Higher Education (THE). Adanya rekognisi global akan meningkatkan peluang kolaborasi dengan berbagai lembaga internasional.”

Dirinya juga mendorong sivitas akademika untuk berkontribusi langsung pada pembangunan masyarakat. “Dosen, tendik, dan sivitas akademika harus bisa meningkatkan keterlibatan pada masyarakat. Hadirlah secara langsung di tengah masyarakat dan berikan kontribusi terbaik kita,” katanya.

Sedangkan Wakil Rektor Bidang Akademik dan Kelembagaan UIN Salatiga, Prof. Miftahuddin menambahkan bahwa dalam rangka meningkatkan akses pendidikan berkualitas, UIN Salatiga telah menyiapkan empat prodi umum baru pada 2026 mendatang, “Sejauh ini UIN Salatiga sudah memiliki empat prodi umum, yaitu: Sains Data, Bisnis Digital, Teknologi Informasi, serta Perpustakaan dan Sains Informasi. Tahun depan kita akan tambah empat prodi lagi. Adanya penambahan ini memungkinkan kita membuka Fakultas Sains dan Teknologi.”

Pada 2026, UIN Salatiga berencana membuka prodi Cyber Security, Ilmu Gizi, Farmasi, dan Kesehatan Masyarakat. “Kami membuka prodi baru yang bisa menjawab kebutuhan masyarakat dan sesuai dengan perkembangan zaman. Semoga dengan adanya prodi baru ini dapat memperluas dan meningkatkan akses pendidikan yang berkualitas,” pungkas Prof. Miftahuddin. (nhl)