SALATIGA-Prof. Fahd Mohana S. Alahmadi dari Kerajaan Saudi Arabia memaparkan materi mengenai pendidikan keberlanjutan, Selasa (4/11). Pemaparan tersebut sekaligus menjadi penutup gelaran 2025 Annual International Interdiciplinary Conference and Research Expo (AIICARE) yang diselenggarakan oleh LP2M UIN Salatiga. Prof. Fahd menyampaikan bahwa pendidikan keberlanjutan diperlukan agar generasi baru dapat menghadapi tantangan sesuai zamannya.
“Penggunaan Akal Imitasi/AI saat ini tidak dapat dihindari. Layaknya produk teknologi lainnya, AI memiliki sisi positif dan negatif. Kita sebagai khalifah di bumi harus bijak menggunakannya. Penggunaan AI yang berlebihan akan mengurangi ketajaman pikir kita, kemampuan berpikir kritis akan menurun signifikan dengan adanya bantuan instan dari AI,” jelasnya.

Lebih lanjut, profesor dari Universitas Madinah tersebut menilai pendidikan pesantren di Indonesia adalah salah satu contoh penerapan konsep pendidikan berkelanjutan, “Pendidikan berkelanjutan tidak hanya fokus pada materi STEM, humaniora, bahasa, dan ilmu keduniaan lainnya, tetapi fokus juga pada moral dan keagamaan. Pendidikan di pesantren yang ada di Indonesia bisa menyeimbangkan keduanya.”
Menurutnya, pendidikan pesantren juga memberikan pilihan kepada para siswanya untuk mengembangkan bakat dan minat serta memberikan bekal keterampilan pendukung seperti penguasaan bahasa asing, keterampilan public speaking, dan lain sebagainya.
Selain itu, dirinya juga menyoroti peran wakaf dalam pengembangan pendidikan yang berkelanjutan, “Di Arab Saudi, wakaf dikelola dengan baik. Dana wakaf tersebut banyak dimanfaatkan untuk mengembangkan pendidikan.”

Gelaran AIICARE 2025 dilaksanakan selama dua hari, Senin-Selasa (3-4/11) di Hotel Laras Asri, Salatiga. Pada gelaran itu puluhan peneliti dari berbagai negara termasuk Theophile Rurangwa (Embassy Rwanda), Ananta Kumar Giri (Madras Institute of Development Studies India) berkesempatan untuk memaparkan temuannya.
“Tahun ini ada 196 riset dengan rincian 100 riset dari sivitas akademika UIN Salatiga. Di antara riset-riset tersebut, enam riset telah dimanfaatkan oleh stake holder terkait dan puluhan riset yang dipaparkan pada acara ini akan maju proceeding SCOPUS,” kata Ketua LP2M UIN Salatiga, Hammam, Ph.D. (nhl)


