Dua Inovasi UIN Salatiga Masuk Nominasi KIPP Nasional

SALATIGA-Dua inovasi pelayanan publik Universitas Islam Negeri Salatiga resmi masuk nominasi Kompetisi Inovasi Pelayanan Publik Tingkat Nasional 2025. Hal tersebut sesuai dengan ketetapan Sekretariat Jenderal Kementerian Agama RI yang dikeluarkan pada 25 Oktober 2025. Kedua inovasi tersebut adalah Pemetaan Desa Digital (kategori transformasi digital pelayanan publik) dan Wanic Bioreactor (kategori pelestarian lingkungan hidup dan adaptasi perubahan iklim).

Inovasi Pemetaan Desa Digital digagas oleh Saipullah Hasan, M.A, salah satu dosen Fakultas Dakwah UIN Salatiga. Inovasi itu merupakan layanan yang diperuntukan kepada pemerintah desa untuk melakukan pendataan spasial dan sosial menggunakan aplikasi Q-GIS (Quantum-Geografic Information System) yang hasilnya menjadi perencanaan pembangunan desa.

Sedangkan inovasi Wanic Bioreactor adalah teknologi tepat guna sederhana yang digagas oleh Dr. Khusna Widyahrini dari Program Pascasarjana UIN Salatiga. Wanic Bioreactor merupakan pengolah limbah organik menjadi biobriket dan pemanfaatan asap cair sebagai pupuk serta pengawet makanan.

Capaian tersebut mendapat apresiasi dari Rektor UIN Salatiga, Prof. Zakiyuddin Baidhawy. “Alhamdulillah, UIN Salatiga terus berupaya untuk berinovasi memberikan pelayanan yang terbaik bagi masyarakat,” katanya. Dirinya menilai capaian itu sejalan dengan visi UIN Salatiga untuk menjadi pusat unggulan dan kepeloporan untuk keluhuran martabat kemanusiaan.

“Saya harap raihan ini bisa mendorong sivitas akademika UIN Salatiga untuk mengembangkan inovasi lainnya yang bermanfaat bagi lembaga dan masyarakat,” ujarnya mengakhiri. (nhl)