SALATIGA – Menutup tahun 2025 dengan gemilang, LPTK UIN Salatiga resmi mengukuhkan 4.271 lulusan Pendidikan Profesi Guru (PPG) Batch 3 melalui upacara pengambilan sumpah profesi secara hibrida di Auditorium UIN Salatiga, Minggu (28/12). Momentum bertajuk “Menguatkan Kompetensi, Meneguhkan Dedikasi: Langkah Baru Guru Profesional Indonesia” ini menandai lahirnya ribuan pendidik baru yang didominasi oleh 3.784 guru Pendidikan Agama Islam (PAI), 385 Guru Kelas MI, 99 Guru Kelas RA, serta bidang Akidah Akhlak dan Al-Qur’an Hadis.
Direktur PAI Kementerian Agama RI, Dr. H. M. Munir, MA, dalam orasi ilmiahnya memberikan pesan menohok. Ia menegaskan bahwa gelar guru profesional tidak boleh sekadar menjadi capaian administratif atau formalitas sertifikasi.

“Guru profesional harus berdiri di barisan terdepan. Pertanyaannya, sejauh mana pengukuhan ribuan guru ini berdampak pada skor literasi dan numerasi siswa di kelas? Tahun baru harus menjadi titik pembuktian profesionalisme yang nyata,” tegas Munir.
Isu kesehatan mental dan perkembangan kognitif siswa menjadi sorotan utama dalam pengukuhan ini. Wakil Rektor Bidang Akademik UIN Salatiga, Prof. Dr. Miftahuddin, M.Ag, mengingatkan para guru akan fenomena brain rot yang menghantui Generasi Alpha akibat konsumsi video pendek yang hiper-stimulatif.
“Algoritma media sosial memicu pelepasan dopamin instan yang mengikis sustained attention atau daya fokus siswa. Guru wajib membekali siswa agar bijak mengelola gawai,” jelasnya.

Di sisi lain, Dekan FTIK sekaligus Ketua LPTK UIN Salatiga, Prof. Dr. Rasimin, M.Pd, menekankan dua poin krusial untuk guru masa depan: Kesehatan Mental: Kepekaan psikososial menghadapi stres akademik siswa. Kecerdasan Buatan (AI): Penguasaan teknologi AI yang tetap menjunjung etika dan tanggung jawab.
Prof. Rasimin melaporkan bahwa perjuangan mencetak pendidik berkualitas tidak berhenti di sini. Saat ini, LPTK UIN Salatiga tengah mengawal sekitar 3.000 mahasiswa PPG Batch 4.
“Kami memohon dukungan doa agar seluruh proses berjalan lancar dan mereka meraih kelulusan maksimal demi masa depan pendidikan bangsa di tahun yang baru nanti,” pungkasnya. (zid/red)


