Buka AICIS+ 2025, Menag: Dunia Percaya Indonesia Bisa Jadi Mediator Perdamaian Baru di Timur Tengah

DEPOK-Menteri Agama, Nasaruddin Umar membuka kegiatan Annual International Conference on Islam, Science, and Society (AICIS+) 2025, Kamis (30/10). Kegiatan yang digelar di Universitas Islam Internasional Indonesia tersebut dihadiri ratusan akademisi, ulama, peneliti, dan tokoh agama dari dalam dan luar negeri.

AICIS+ 2025 mengangkat tema besar tentang integrasi ilmu, perdamaian global, dan masa depan peradaban Islam. Gelaran tahunan itu menjadi wadah bagi akademisi dan pemikir Islam untuk merumuskan solusi bersama atas tantangan kemanusiaan global.

Pada kesempatan itu, Menag menyampaikan bahwa Indonesia mendapat kepercayaan dunia internasional sebagai mediator potensial dalam penyelesaian konflik di Timur Tengah, khususnya konflik antara Israel dan Palestina. “Banyak negara menilai Indonesia sebagai satu-satunya negara Muslim yang mampu berpikir secara independen dalam isu konflik di Timur Tengah. Indonesia dinilai netral, berimbang, dan memiliki keunggulan moral untuk memimpin diplomasi perdamaian dunia Islam,” ujarnya.

Nasaruddin menjelaskan bahwa pemerintah tengah menyiapkan langkah-langkah strategis pascakonflik Timur Tengah, termasuk penguatan peran Indonesia sebagai pusat solusi dunia Islam, “Pemerintah Indonesia tengah mempersiapkan langkah konkret untuk meneguhkan peran Indonesia sebagai kekuatan moral dan diplomatik umat Islam.”

Dirinya menambahkan, meningkatnya kepercayaan dunia terhadap Indonesia tidak lepas dari keberhasilan Indonesia dalam menjaga toleransi beragama dan kemajemukan sosial. Nilai-nilai tersebut adalah modal kuat bagi Indonesia untuk memainkan peran global dalam membangun perdamaian dunia. “Negeri ini memiliki karakter Islam yang moderat, toleran, dan berakar kuat pada nilai kemanusiaan. Ini menjadikan Indonesia unik dan dihormati di mata dunia,” katanya.

Menag juga menegaskan bahwa Indonesia harus menjadi poros perdamaian dunia. Dirinya menilai komitmen Indonesia untuk menjadi pusat moderasi beragama dan jembatan peradaban bagi dunia Islam dan masyarakat global dapat dilihat dari gelaran tahunan AICIS+. (Pendis/hms)