Salatiga – Lembaga Pendidikan dan Tenaga Kependidikan (LPTK) Universitas Islam Negeri (UIN) Salatiga menggelar pengukuhan bagi 1.823 peserta Program Pendidikan Profesi Guru (PPG) Dalam Jabatan (Daljab) Batch 1 Tahun 2025, Sabtu (1/11).
Acara berlangsung secara hybrid, luring di Gedung Student Center Prof. Achmadi dan daring melalui platform digital. Tema kegiatan, “Meneguhkan Guru Profesional Berdaya Teknologi Menuju Generasi Emas Indonesia,” menjadi simbol tekad baru para pendidik bangsa untuk terus beradaptasi di era transformasi pendidikan nasional.
Para peserta berasal dari berbagai bidang keilmuan, di antaranya Pendidikan Agama Islam (PAI) sebanyak 833 orang, Guru Kelas Madrasah Ibtidaiyah (GKMI) 298, Guru Kelas Raudhatul Athfal (GKRA) 197, Fiqih 100, Akidah Akhlak 197, Sejarah Kebudayaan Islam (SKI) 99, serta Qur’an Hadits 99 peserta. Mereka dikukuhkan sebagai guru profesional Indonesia yang berintegritas, berkualitas, dan berakhlak mulia.
Direktur Pendidikan Agama Islam (PAI) Kementerian Agama RI, Dr. M. Munir, S.Ag., M.A., menyampaikan apresiasi atas capaian tersebut.
“Keberhasilan ini merupakan hasil pengabdian dan kesungguhan para peserta dalam mengembangkan profesionalisme guru,” ujarnya.
Munir menekankan, guru memiliki fungsi kunci dalam membentuk karakter generasi muda di tengah percepatan kemajuan teknologi. Ia menambahkan, Kementerian Agama terus mendorong percepatan sertifikasi guru melalui program PPG transformatif serta memperkuat kerja sama dengan LPTK untuk mendukung arah pembaruan pendidikan nasional.
Pesan Munir di tingkat nasional sejalan dengan arahan Rektor UIN Salatiga, Prof. Dr. Zakiyuddin, M.Ag., di tingkat institusional. Zakiyuddin menyebut pengukuhan ini sebagai momentum lahirnya harapan baru bagi pendidikan Indonesia.
“UIN Salatiga melalui LPTK terus berupaya melahirkan pendidik yang menanamkan nilai keislaman dan kemanusiaan melalui semangat ‘Mendidik dengan Hati, Berprestasi Tiada Henti,’” ujarnya.
Ia juga menyoroti meningkatnya kasus kekerasan, komersialisasi, dan kemerosotan etika di lingkup pendidikan nasional. Para guru profesional yang dikukuhkan, katanya, harus menjadi garda terdepan dalam menanggulangi berbagai penyimpangan di sekolah maupun kampus.
Wakil Rektor I Bidang Akademik dan Kelembagaan, Prof. Dr. Miftahuddin, M.Ag., menegaskan bahwa kegiatan ini sejalan dengan langkah strategis universitas dalam mempersiapkan pendirian Fakultas Sains dan Teknologi (Saintek).
“Kegiatan ini menunjukkan kesiapan UIN Salatiga menghadapi perubahan zaman. Pendidikan kini bergerak menuju kolaborasi antara ilmu agama dan ilmu pengetahuan modern,” ujarnya.
Ia menambahkan, pendirian Fakultas Saintek merupakan bagian dari visi kampus untuk membangun pendidikan Islam yang adaptif terhadap perkembangan teknologi dan kebutuhan masyarakat modern.
“Sebanyak 1.823 guru profesional lulusan LPTK ini menjadi energi baru dalam menyongsong pendirian Fakultas Saintek dan visi Indonesia Emas 2045,” tegasnya.
Sementara Dekan Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan sekaligus Ketua LPTK UIN Salatiga, Prof. Dr. Rasimin, M.Pd., menekankan pentingnya peningkatan kemampuan literasi dan numerasi (litnum) di seluruh jenjang pendidikan.
“Literasi dan numerasi adalah dasar berpikir kritis, logis, dan kreatif yang menentukan arah kemajuan generasi masa depan,” jelasnya.
Ia menambahkan, LPTK UIN Salatiga terus mengembangkan pembelajaran reflektif dan inovatif untuk menumbuhkan budaya membaca dan berpikir analitis di kalangan guru serta peserta didik. Guru profesional diharapkan menjadi lokomotif perubahan di sekolah, menggerakkan kebiasaan berpikir ilmiah dan solutif. (zid/red)


