UIN Salatiga Jajaki Kerja Sama dengan Kerajaan Arab Saudi

SALATIGA-Universitas Islam Negeri Salatiga siap menjajaki kerja sama dengan Kerajaan Arab Saudi. Hal tersebut disampaikan Rektor UIN Salatiga, Prof. Zakiyuddin Baidhawy pada Webinar Internasional Penguatan Jaringan Internasional Perguruan Tinggi: Menjajaki Kerja Sama di Timur Tengah pada Bidang Riset dan Pengabdian Masyarakat, Kamis (13/11). Kegiatan yang diadakan oleh Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LP2M) UIN Salatiga itu digelar secara luring-daring.

“Penguatan international networking ini adalah hal yang sangat penting. UIN Salatiga terus memperluas peluang membangun jaringan global, termasuk dengan negara-negara Timur Tengah; tidak hanya pada bidang akademik namun juga pada bidang pengembangan infrastruktur,” jelasnya.

Prof. Zakiyuddin menilai adanya jaringan kerja sama yang lebih luas akan bermanfaat bagi sivitas akademika, tidak hanya dosen sebagai peneliti tetapi juga bagi mahasiswa, “Semoga dalam waktu dekat kita juga bisa membuka program MBKM di Riyadh.”

Hal tersebut diamini oleh Ketua LP2M UIN Salatiga, Hammam, Ph.D. “Sejak 2014, UIN Salatiga telah memulai program Kelas Khusus Internasional (KKI) yang menjadi unggulan. Program ini mendorong adanya implementasi Tri Dharma yang lebih luas. Adanya kerja sama dan global networking akan memudahkan program semacam ini.”

Menurut Atase Pendidikan dan Kebudayaan KBRI di Riyadh, Prof. Irfan Helmy, Kerajaan Arab Saudi sedang mencanangkan Visi 2030 yang fokus pada kerja sama global dan bisa menjadi momentum untuk membangun jaringan. “Adanya Visi 2030 Kerajaan Arab Saudi bisa meningkatkan peluang kerja sama. Yang perlu dilakukan adalah menaikkan visibilitas akademisi Indonesia, khususnya UIN Salatiga agar keja sama lebih mudah dibangun,” jelasnya.

Sedangkan Akademisi King Saud University, Riyadh, M. Affan Basyaib, M.Ed. menambahkan, peluang kerja sama dengan Kerajaan Arab Saudi memang terbuka lebar. “Tiga institusi yang bisa dijadikan peluang memperluas jaringan adalah Perguruan Tinggi, Pusat Riset dan Strategi, serta unsur Indonesia yang ada di Kerajaan Arab Saudi seperti Sekolah Indonesia Makkah,” urainya.

Dirinya juga menekankan pentingnya membangun jaringan yang berkelanjutan, mengutamakan joint research, dan komunikasi dengan komunitas Indonesia yang ada di luar negeri.